Blogger Medan | Perencanaan, Kunci Sukses Teraturnya Manajemen Rumah Tangga

Januari 11, 2022

 


 
Saat Mba Aisyah Nge-Chat

“Assalamualaikum Bunda, apakah tanggal 8Januari sudah ada agendakah?” Aku membaca chat Mba Aisyah, manajer Yayasan Muslimah Indonesia. Karena sudah lama saling mengenal Mba Aisy memang tidak pernah mengontakku gujug – gujug jika ingin berkolaborasi dalam sebuah kegiatan.

Karena memang belum ada agenda di tanggal tersebut, Aku langsung menjawab : “Insyaallah masih kosong Mba Aisy. Apakah ada acara yang akan dibuat?”

Begitulah akhirnya kami bernegosiasi untuk pelaksanaan Acara gawean Yayasan Muslimah Indonesia yang berjudul cukup unik : “Welcome New Days 8/365”.

“Materinya Bunda banget” kata Mba Aisy saat itu. Umi ternyata mendaulat Aku untuk sharing pada audiens di acara itu How to make a plan in daily life”.


Sebab Musabab Aku menjadi Miss Agenda

Banyak kawan menjuluki aku seperti itu. Bahkan ada beberapa orang menyangka aku mengidap OCD (Obsessive Compulsive Disorder) yang merupakan sejenis gangguan mental hehhe. Alhamdulillah tidak ya. Yang Aku lakukan tidak berlebihan. Sekadar mengimplementasikan apa yang termaktub dalam Al Qur’an salah satunya  QS. Al Baqarah ayat 222 yang artinya :

“Sesungguhnya Allah menyukai orang –orang yang bertaubat dan menyukai orang orang yang mensucikan diri”.

Beberapa hadist juga mendukung ini salah satunya yang sangat terkenal adalah Hadist Riwayat Ahmad, Muslim dan Tirmidzi yaitu :

“Thururu syathru al iimaani” yang artinya : “ Bersuci (thaharah) itu setengah daripada iman”

Banyak sekali tuntunan soal ini. Bahkan Almarhum ayahku dulu lebih ekstrim mengatakan : “Tak bersih ya tak beriman”

Kalimat kalimat ini semua terngiang-ngiang, dan karena sudah menjadi kebiasaan yang didikkan sejak kecil maka ada perasaan aneh jika tidak membenahi sesuatu yang berserakan atau membiarkan rumah dalam keadaan kotor.

Singkat cerita, aku menjadi orang yang seperti ini, sukanya well prepare, sistematis dan semi perfectionist untuk perencanaan daily life dikarena pengaruh yang sangat dalam dari kedua orang tua yang qadarullah ayahku adalah ajun arsiparis, dan ibu sarjana perpustakaan. Aku bersyukur terlahir dari kedua orang tua hebat ini karena pendidikan sebenar-benarnya yang aku punya hingga saat ini dari lingkungan rumah. Mengelola rumah tangga, keuangan, membaca, skill keperempuanan lain, bebersih, ilmu, fiqih,  aku peroleh dari ibu. Public speaking, negosiation skill, menulis, etika, communication skill, fashion, itu dari ayah. Mengaji, dari nenek sebelah ayah, kedisiplinan dari almarhum kakek sebelah Ayah, stay safe, stay health, itu didapat dari kakek sebelah ibu yang memang penggiat olah raga tenis. Kalau nenek dari sebelah ibu, sangat lembut, jadi aku tidak terinfluence oleh beliau hahahah.

Aku juga berusaha well prepare dalam membuat planning manajemen dapur. Ceritanya bisa dibaca di link berikut  https://www.siskahasibuan.com/2020/04/lifestyle-blogger-food-preparation-for.html

Output Acara

Sebahagian peserta

Sebelum memulai acara Umi Mulia sebagai leader acara memberikan amanah bahwa output kegiatan sharing siang kemarin diharapkan peserta yang hadir mendapatkan :

1. Keinginan untuk mau membuat perencanaan bagi aktivitas dirinya pribadi setahun ke depan sebab dia mendapatkan pemahaman tentang penting perencanaan dlm kehidupan.

2. Informasi tentang pentingnya membuat skala prioritas dari banyak pilihan di kehidupan ini.

3. Contoh annual plan,  monthly plan, weekly plan dan daily plan dan menyiasati situasi jika keadaan tidak ideal sebagaimana plan yg sudah didesain.  

Umi Mulia meminta aku membawa contoh contoh yang diterapkan  selama ini sekaligus template yang bisa digandakan peserta. Salah satu hal yang membuat aku tertarik berkolaborasi dengan komunitas Mahabbah salah satunya dikarenakan setiap kegiatan memiliki rancangan output yang akan dicapai. Jadi insyaallah diharapkan bermanfaat buat orang lain. Bukan kegiatan sepele yang asal jadi.

Disclaimer

Banyak juga orang yang sensitive ketika mengetahui bagaimana aku mengaatur perencanaan kehidupan. Dapur, rumah tangga, keuangan, usaha, pekerjaan dan lain lain. Maka aku merasa perlu menyampaikan ini terlebih dahulu.

I'm not result oriented, I'm process oriented I enjoyed every up and down process.


Perencanaan ini dibuat bukan merupakan bentuk perilaku bahwa aku merasa hebat dan pandai dihadapan Allah atau manusia lain. Tetapi ini cara aku mengatur sistem dalam kehidupan untuk mendapatkan kesempatan lebih banyak mendekatkan diri pada Allah sesuai kemampuan. Agar aku punya waktu untuk belajar memantaskan diri sebagai hamba. Ini bentuk keseriusanku menjalankan komitmen mau memperbaiki diri.

 Karena sesungguhnya dalam Surat Al Anbiya 37 Allah bilang :

“Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Ku. Maka janganlah kamu meminta Aku menyegerakannya.”

 Jadi Islam tidak menganjurkan tergesa gesa.

 Bicara Perencanaan dari berbagai literasi

Yang harus kita pahami dan yakini ketika bicara perencanaan, Allah adalah Al-Baari, Yang Maha Merencanakan, dengan demikian, sekeras apapun kita membuat rencana ini hanya bagian dari ikhtiar.

Pengertian  perencanaan  adalah upaya untuk menentukan berbagai hal yang hendak dicapai atau tujuan di masa depan dan juga untuk menentukan beragam tahapan yang memang dibutuhkan demi mencapai tujuan tersebut.

Perencanaan itu sendiri memiliki karakteristik yaitu :

1.      1.  Berfungsi Manajerial

Gunanya untuk mengarahkan, mengorganisir dan mengendalikan rencana yang akan dibuat oleh keluarga. Terkait dengan fungsi pengaturan ini, untuk menciptakan ketertiban aturan dan flow process manajemen rumah kami menghasilkan produk berupa :

1. Visi dan Misi Keluarga



2. Filing Dokumen Rumah 


Dokumen yang aku create di rumah diantaranya catatan keuangan, schedule menu harian yang dikumpulkan dalam satu booklet bank menu yang dirancang sendiri,  surat dan undangan, dokumen komunitas yang diikuti harus dipilih hanya yang sesuai visi misi keluarga saja, dokumen kerja dan sekolah anak anak, dokumentasi kegiatan anak anak untuk kenangan dan review masa lalu.  Semua yang terjadi dalam hidup kita perlu difikirkan, dievaluasi untuk perbaikan. Pencatatan ini memudahkan kami untuk melakukan evaluasi apa saja hal hal mudharat yang sudah harus kami tinggalkan, penggunaan uang dan barang inventaris yang tidak tepat dan sebagainya. Kapasitas otak kita untuk mengingat semakin lama semakin menurun agaknya. Dengan ada data valid kami tak perlu saling tuduh menuduh satu sama lainnya. Yang dibutuhkan adalah solusi untuk perubahan yang lebih baik.

3. Agenda tahunan


4. Daily To do list All Family
Rencana kegiatan ini dibuat oleh masing masing anggota keluarga. Setelah disepakati baru difiling oleh mama, kemudian ditempelkan di tempat yang mudah dilihat oleh setiap orang untuk controlling agenda. Ini Aku contohnya agendaku dan Syaffa Ammar saja ya. Papanya kurang nyaman jika aktivitasnya dipublish.







5. Kebijakan Keluarga (jangka pendek, jangka panjang)




     2.       Perencanaan harus berorientasi pada tujuan keluarga

Fokus tujuan, mengidentifikasi tindakan alternatif, serta memutuskan berbagai rencana tindakan secara tepat, untuk mencapai tujuan utama keluarga.

Selama ini perencanaan yang kami buat sifatnya harus :

  • Tidak Mengada-ada
  • Tidak Halu
  • Sesuai Visi yang dibentuk bersama keluarga
  • Pastikan seluruh anggota keluarga punya visi yang sama
  • Masuk diakal
  • Bisa diterapkan
  • Bisa diukur
  • Bisa dievaluasi
  • Memungkinkan diperbaiki
  • Terbuka pada ilmu baru yang relevan
  • Terbaharu

3. Pervasif

Harus bisa turut hadir pada seluruh segmen dalam rumah tangga dan dibutuhkan pada semua sistem yang akan dibangun dalam keluarga. Apa yang direncanakan ya harus diterapkan. Untuk melakukan ini dibutuhkan komitmen dan rasa tanggung jawab

4. Proses Berkelanjutan

Rencana dibuat dalam kurun waktu tertentu, seperti satu bulan, satu kuartal, satu tahun, dll. Setelah kurun waktu tersebut sudah selesai, maka diperlukan rencana baru dengan berbagai pertimbangan dan juga persyaratan serta kondisi saat ini dan di masa depan nantinya.

Contohnya begini : Ketika kami berkeinginan Syaffa dan Ammar kelak dewasa tumbuh menjadi anak yang bisa survive dan diterima dalam lingkungannya, mampu berkomunikasi dengan baik, dan beradab saat bertutur kata maka treatment  yang saya lakukan sejak mereka dalam kandungan adalah sesering mungkin membacakan Al-Qur’an dalam setiap kesempatan, mengajaknya berdialog sesering mungkin dan berupaya menghindari tempat tempat yang bisa mengakibatkan mereka mendengar banyak bahasa bahasa tidak baik yang berpotensi tertanam di alam bawah sadar mereka.

Wujud lainnya kami dukung dengan menyimpan secara baik dokumen aktivitas kegiatan saat kecil. Misalnya : kertas yang pertama kali diremas Syaffa Ammar saat belajar melatih motoric, pasir yang dipakai untuk main ketika masih balita atau bendera yang pertama kali dibuat dulu. Ketika mereka beranjak dewasa dan ditunjukkan dokumen dokumen ini ada semacam sense of belonging pada kami orang tuanya yang muncul tanpa kami suruh.

5. Proses Intelektual

Perencanaan adalah suatu proses dari latihan mental yang di dalamnya melibatkan penerapan logika, cara berpikir, memperkirakan, serta membayangkan hal lain secara lebih cerdas dan berinovasi.

Setiap keluarga memiliki proses berbeda tergantung pola asuh dan lingkungan yang membentuk masing masing individu dalam sebuah keluarga.

Proses ini akhirnya membentuk identitas keluarga. Ketika keluarga memiliki identitas, maka generasi yang dihasilkan akan lebih kuat karakternya.

 

Dalam QS. An-Nisa ayat 9

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar”.

6. Futuristik

Dalam proses perencanaan ada kondisi dimana kita harus mencoba memproyeksikan masa depan melakukan analisa dan juga memprediksinya berdasarkan model keluarga yang sudah kita bentuk sehingga keluarga akan siap menghadapi masa depan secara lebih efektif.

7. Pengambilan Keputusan

Untuk membuat rencana, ada proses pengambilan keputusan yang harus dilakukan. Namun, untuk mengambil keputusan tidak bisa asal-asalan. Tidak sekedar ganti baju dan ganti profesi.

Untuk mendukung proses pengambilan keputusan ada beberapa rangkaian yang Aku lakukan 3 E :

  • Eksplore

Aku menggali informasi yang mendukung perubahan tingkah lakukan terkait keputusan penting yang mau diambil. Aku menghadiri taklim, belajar tauhid, apa sih tujuan Allah menciptakan manusia? Fitrah perempuan itu apa sebetulnya? Fungsi perempuan, ibu,istri, ipar, menantu dalam Islam aturannya seperti apa. Aku belajar ini di KIM (Kelas Ibu Mengajar) yang diinisiasi oleh Yayasan Muslimah Indonesia dan diperkuat oleh berbagai literature dan aneka diskusi dengan suami,  guru mengaji dan  mertua.

  • Exam

Aku menguji hati dan menguji diriku, mendidik diri sendiri melawan nafsu, latihan meninggalkan hal yang Allah benci secara ekstrim sesuai kemampuanku. Ketika aku berniat resign dari pekerjaan ingin kembali ke rumah dan mendekatkan diri pada Allah, mengerjakan aturan Allah terkait anak, suami, maka aku harus berkekuatan hati dan komitmen untuk mengerjakannya. Jangan sampai niat keluar dari pekerjaan karena niat di atas eh, hasilnya malah lebih lebih sibuk mikirin dunia setelah berhenti. Jadi munafik itu namanya. Dan Allah membenci orang yang munafik.

  • Entity (Wujud-Perwujudan)

Yang terpenting mintalah petunjuk pada Allah. Dirumuskan dulu apa yang aku butuhkan sebenarnya dalam hidup ini, apa yang mau dilakukan, self talk, banyak berbicara dengan diri sendiri, istiqomah melakukan apa yang sudah terbaharui. Terwujudnya perencanaan sangat bergantung pada niat. Maka saranku, kawan kawan sebaiknya mencari sahabat sefrekwensi untuk sama sama berjuang. Perencanaan bukan terletak pada bukti fisik berupa dokumen saja, tetapi yang paling penting sangat Do-able. Gampang dilaksanakan. 

Selamat meluruskan rencana ya kawans..

You Might Also Like

11 komentar

  1. Pelajaran baru nih kak, 3 E, unt mendukung proses pengambilan keputusan : Explore, Exam, Entity...
    Minta pentunjuk sama Allah 🙏

    Eksplore

    BalasHapus
  2. Masya Allah,bu 🙏🏻
    Gara-gara ibu, setelah baca ini. 2022 sindi jadi berubah,jadi suka nulis agenda-agenda😁

    BalasHapus
  3. Pendidikan dari orangtua kakak soal kedisiplinan dan keteraturan berhasil kak. Lagi, kalo awak liat kepribadian suami juga sejalan. Jadi apa yang membentuk kakak bisa diterapkan di rumah. Kalo pasangan gak mendukung biasanya kayak bertepuk sebelah tangan .
    Eeeh sakitnya gak berbalas ya.. hihihi

    BalasHapus
  4. Rumah memang menjadi salah satu wadah tarbiyah bersama.
    Kesepakatan dan realitas juga dibangun bersama.
    Itulah pentingnya melihat pola pengembangan dan pengasuhan calon pasangan agar tidak sulit sekali menyamakan aturan dan kesepakatan untuk dijadikan tolak ukur di rumah tangga berikutnya

    BalasHapus
  5. Wahhhh management waktunya bagus sekali kak sis...
    awak setiap hari juga bikin to do list
    Tapi gak sedetail kak siska...
    Dan anak-anak awak sama sekali ndak ada management waktu
    haizzz... inhale exhale de...

    BalasHapus
  6. setuju sekali sama kak siska, apalagi kalau liburan, itenary aja dibuat sedetail mungkin, catatan kalau ada boncos tiba-tiba. ternyata emang efeknya luar biasa ya kak sis, dan Allah emang kurang suka sama yang tergesa-gesa huhu

    BalasHapus
  7. Salfok sama poin tidak halu. Yah menulis rencana adalah usaha agar hidung gak ngambang kak. Hahaha alhamdulillah belajar susun menyusun aww banyak belajar dari mendiang om raswin.

    BalasHapus
  8. Jika sudah punya perencanaan pada setiap hari seperti ini sangat membantu bagi kita dan sudah memberikan konsep hal yang wajib untuk dilakukan.

    BalasHapus
  9. Wah saya suka nih ide bikin jadwal. Jadi kegiatan seharian itu jadi lebih terarah dan nggak ada waktu yang terbuang percuma. Mau saya terapkan😍

    BalasHapus
  10. Perencanaan itu emang perlu ya, bu. Biar kita bisa mengatur jadwal dan jadi disiplin. Alfie suka deh kalau bahas beginian.

    BalasHapus
  11. Well planned banget kak sis.. Kayak bertolak belakang ama aku yang sukanya tiba-tiba, haha.. #selfkeplak. Perlu belajar lebih lagi nih biar bisa jadi orang yang lebih terencana.

    BalasHapus

About Me

Siska Hasibuan,ibu dua anak, pengajar @LP3i dan UINSU, productive mom, owner @mumubutikue dan @kuihdeli

Like us on Facebook