Agenda Dimataku

Mei 11, 2019






Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di defenisikan bahwa agenda adalah catatan bertanggal selama satu tahun. Digunakan untuk mencatat acara atau kegiatan. 
Pada penggunaannya, masing masing individu punya ciri khas dan kepentingan tersendiri. Aku pribadi adalah salah satu pemakai agenda sejak berusia 11 tahun tepatnya saat duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar hingga kini. Kebiasaan memakai agenda ditularkan oleh orang tua dan orang tua kami agaknya juga menular  dari ayah ibunya. Masih segar dalam ingatanku isi agenda kecil "Ayah"panggilan kesayangan pada kakekku yang kadang bikin ketawa ngakak.
Ya, kakek memiliki agenda tidak terlalu besar berwarna hitam, didalamnya beliau menuliskan segala momentum dari mulai yang penting hingga tak penting menurutku, tapi boleh jadi menurutnya itu adalah hal penting. Kami juga sering membaca bersama isi agenda kakek karena banyak kejadian yang beliau menjadi saksi sejarahnya. Dari agenda ini, sedikit banyak aku jadi tahu soal si anu, tabiat si itu, dan perkara perkara lain sampai kapan seseorang melakukan ini dan itu pada anggota keluargaku. Jadi, kalau ada orang melakukan tindakan kriminal pada zaman dulu dan mengganggu keluargaku, juga tercatat di agenda itu. Semuanya secara detail beserta kronologis kejadiannya.

“siska jatuh tersandung batu, dengkulnya berdarah. Dibawa berobat ke dokter Ramlis B. Alimin.”

Ini salah satu isi agenda kakek yang mencatat kejadian tahun 1982.  Catatan bertulis tangan dengan tinta basah ini buatku gak sekedar sejarah. Dari catatan ini aku bisa merasakan kasih sayang tiada tara. Mereka membesarkan dan mengurusku seserius ini. Sekedar jatuh tersandung aku dibawa ke dokter berpengalaman di daerahku. Mungkin orang lain cukup dikasi obat merah. Dalam fikiranku, hal remeh temeh dalam hidupku mereka simpan kenangannya, apalah lagi momentum besar yang mengandung prestasi?
Ah…..kenangan memang indah.

Kenapa Aku memakai agenda
Dulu sekali, sejak masih TK, oleh Papa, kami wajib menuliskan cerita cerita yang kami alami setiap hari dalam buku harian.  Kebetulan, kami saat kecil tidak diperkenankan menonton televisi sehingga kegiatan yang dikembangkan di rumah kami oleh orang tua adalah membaca, menulis dan berkesenian.  Salah satu prinsip dalam hidup papa adalah JAS MERAH : Jangan lupakan Sejarah. Ketepatan beliau juga arsiparis sehingga sangat mementingkan segala bentuk penyimpanan dokumen dan pencatatan. Tak hanya di kantor, tapi juga di rumah. Menurutnya, apapun bentuk informasi wajib disimpan. Penting tidaknya, kita kadang tak menyadari saat kejadian berlangsung. Bisa jadi kepentingannya terasa setelah masa itu terlewat lama. Jadi menurut beliau agenda adalah alat untuk melatih disiplin introspeksi diri. Dengan agenda, kita juga  bisa mengenal kapasitas diri sendiri hingga selanjutnya diperlukan sebagai bahan referensi untuk meng-upgrade ilmu sekaligus pengalaman  yang belum sempat dipelajari dan dialami. Mama, juga pustakawan. Sebagai sarjana perpustakaan, beliau juga sangat akrab dengan buku, dan dokumentasi. Sampai saat ini, aku masih menyimpan agenda ku sejak SD.
Agenda saat SD

Bentuknya macam macam. Saat kecil, agenda yang kumiliki masih bergambar  kartun  sesuai standar anak anak namun seiring berjalannya waktu bentuk dan model mengisinya juga semakin terarah dan cukup dewasa. Yang jelas, dengan agenda aku merasa yakin bisa merapikan manajemen waktuku sehari hari. Dengan memakai agenda aku lebih percaya diri tidak ada kegiatan atau acara yang terlupa dari ingatan. Negatifnya, aku sering dijuluki miss rempong oleh kawan kawan. Karena bisa hajab dunia persilatan jika buku ajaibku tertinggal. Dunia seakan berhenti. Halah!
Pernah suatu kali, saat meeting kantor di Jakarta, selesai pertemuan aku dan teman yang berdomisili disana memutuskan ngopi di salah satu tempat yang cukup jauh dari lokasi. Saat kembali ke hotel, agendaku tertinggal di mobilnya dan ngotot memintanya kembali mengantarkan agenda itu. Jadilah perkara titip mentitip agenda itu menghebohkan dunia karena aku kebingungan berpisah walau beberapa jam. Lebayyyyy…. Hahaha .. tapi serius lo, sebegitu bergantungnya aku pada agenda sehingga tas tentenganku tetap lebih berat dari teman teman jika pergi kemana mana. Akibat membawa agenda.

Agendaku di tahun 2019

Apa sih isi agendaku?
Subuh tadi selesai menuntaskan semua ibadah, aku mulai hunting melihat kembali isi agendaku dari tahun ke tahun.
Saat SD, isinya seputar pergi liburan ke mana, waktu pergi les, dan beberapa PR yang harus diselesaikan. Ketika SMP masih sama polanya, hanya agak meningkat sedikit ada terselip catatan prestasi disana. Menang lomba dimana, dapet hadiah apa, yaa.. jadi semacam CV kecil bentuknya. 

Agenda saat SMP

SMA, mulai ada to do list, segala bentuk kewajiban, kursus wajib, target les yang mau diambil, jadwal manggung dan catatan uang keluar… hahaha.. mulai mengasah diri how to be emak emak lah ceritanya …
Saat kuliah, selain catatan uang keluar dan masuk, mulai ada catatan buku yang mau dibeli, dedline tugas kuliah serta jadwal manggung. Aku memang sudah punya kewajiban beli buku kuliah sendiri saat itu. Karena selain memperoleh beasiswa supersemar di kampus, aku juga memperoleh beasiswa anak karyawan berprestasi dari perusahaan BUMN tempat ibuku bekerja.
Semakin bertambah umur, isi agenda ini makin berat saja. Hahaha… Ketika sudah bekerja, agendaku mulai dipenuhi database nasabah, warm customer yang harus segera di follow up, jadwal meeting, jadwal follow up nasabah, hari ulang tahun prime customer, sampai tanggal jatuh tempo deposito seluruh nasabah. Huft! Banker sekali yak..

Mendekati hari menikah ternyata aku menemukan agenda khusus tempatku mencatatkan cita cita di hari resepsi hahaha.. di dalamnya berisi model kebaya nikah sampai dekorasi pelaminan dan bentuk undangan pernikahan. Eh, dibelakangnya ada oret oretan belanjaan sampai hari H. Ini yang disebut pengantin mandiri. Karena selain jadi pengantin saat itu aku merangkap jadi ibu buat diriku sendiri sehingga semua urusan harus kuselesaikan hanya berdua dengan Fenty adikku hingga acara itu terselenggara. Karena papa, benar benar bagai sayap patah menikahkanku tanpa mama yang telah lebih dulu pergi 3 bulan sebelum pernikahan.
Berbagai konsep decor, busana hingga catatan belanja di hari pernikahan

Terus bergerak membaca agendaku yang lain dari tahun ke tahun, hingga menikah, satu hal yang tetap sama, tetap ada hitungan tagihan yang dicatatkan. Mulai tagihan listrik hingga beli kaos kaki anak. Hahahaha…. Jadi, kalau kalian pernah berurusan soal uang denganku, dan pura pura lupa aku sudah bayar utang, aku masih punya catatannya loh… semoga gak ada yang terlewat. Begitupun, kalau ada utang yang belum terbayar silahkan komen di bawah dan tinggalkan nomer telepon ya… Biar gak repot pertanggungjawabannya di akhirat nanti..


Mengintip agenda mereka.

Agenda papa
Buku kerja sang seniman Abdi Negara

Sebagai seniman sekaligus arsiparis, agenda papa gak mecing antara sampul dengan isi dalamnya. Hahaha Di sampulnya tertulis Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara, isinya kebanyakan catatan jadwal pementasan teater beserta puisi puisi. Di lembar lain kulihat ada ide ide naskah drama yang akan beliau buat. Namun, yang sangat menginspirasi, tulisannya bagus. Dari tulisannya sangat kentara beliau memang  serius dan senang kerapihan. Dari isi agendanya juga dipastikan pemiliknya pasti sangat mencintai pekerjaannya.

Hobinya menulis dengan tinta cair, tulisannya bagus..

dari mulai agenda kerja, agenda pementasan hingga jadwal dan ide mengurus  pekuburan masyarakat

Tak pernah berhenti berkarya untuk dunia kesenian hingg akhir hayat

Tumpukan arsip baginya bagai tumpukan berlian
jangan berhenti berfikir


Agenda mama
Mama, agak berbeda. Isi agendanya semua berbahasa Inggris. Agenda ini menggambarkan sisi lain seorang Aida yang dikenal sangat religius dan pendiam. Ternyata beliau sangat concern dengan dunia pendidikan. Cita citanya yang sangat kuat agar aku menjadi seorang guru ternyata sebelum meninggal sudah dirasakannya lebih dahulu. Disela waktu bekerja, ternyata beliau juga tercatat sebagai salah seorang pengajar Bahasa Inggris di salah satu sekolah di Medan. Di agenda itu penuh catatan bahan ajar Bahasa Inggris yang akan diberikan pada siswanya.

Tulisannya gak indah, tapi konsisten, menggambarkan keteguhan jiwa penulisnya.


Agenda Mak Ibu (baca : nenekku)
Ulalaaaaa… kalau nenek cerewet nan judes namun pintar ngaji yang satu ini asli penguasa bakulan di zamannya. Isi agendanya melulu resep kueh mueh. Namun, resep dalam agenda ini juga akhirnya yang aku jadikan referensi dalam membuat KUIH DELI, signature taste  nya mumubutikue yang menjadi usahaku saat ini. Semoga tulisannya menjadi amal ibadah bagi mak ibu. Amin.

Tempat dimana aku menemukan resep KUIH DELI

 
Agenda Fenty
Pemiliknya memang karyawan sejati yang gak banyak bicara. Isi agendanya cuma seputar catatan penting untuk pekerjaannya saja. Dan monoton… tak bergejolak hahahaha…

Sebagaimana kepribadian pemiliknya. It's so simple.

Agenda Bang Iwan (Baca : Suami)
Seniman, guru dan antropolog sebijik  ini isi agendanya agak serius. Isinya ilmu semua. Kalau gak catatan hasil ceramah ustad dalam majlis majlis yang didatanginya, ya isinya konten yang akan beliau  upload di channel youtube nya. Tulisan soal konten gak boleh dipublish nanti gak greget lagi.. hahayyyy.. Kalau ada yang penasaran langsung aja klik channel youtubenya www.youtube.com/ikhwanrivai subscribe bila perlu (bukan iklan bukan sihir hahhaa).

Hoyong berbiek bacanya... 
Acak adul, tapi bermanfaat.

Agenda Syaffa Ammar
Isinya hanya berisi catatan yang ingin mereka lakukan, yang sudah diselesaikan dan beberapa resume buku yang sudah mereka baca.

Resume bacaan, sekaligus latihan menulis.

duh, kecil kecil targetnya syereemm..

Banyak sekali keuntungan dan hal positif yang aku rasakan memakai agenda ini. Setidaknya aku bisa mengurangi kelupaan hal hal yang harus dilakukan karena daily to do list  ku tercatat di agenda. Pernah suatu kali, seorang teman yang aku utangin ngotot bilang utangku belom selesai, eh, ternyata di agendaku jelas tertulis kapan pelunasan terakhir. Gagal tepu deh. Gak hanya itu, ber-agenda tak hanya soal pencatatan, tapi terselip manfaat kesehatan karena menuliskannya dengan tangan.


Agenda di era digital?
Seiring dengan perkembangan zaman, di era serba digital ini juga tersedia fitur fitur agenda dan note di ponsel. Beberapa orang mungkin sangat menyukai hal ini. Karena lebih simple dan bisa dibawa kemanapun tanpa berat. Tapi, bagiku, agenda manual alias buku agenda yang ditulis dengan tangan masih jadi pilihan. Kenapa? Sebuah studi di Universitas Northwestern mengungkapkan bahwa wanita merasakan kepuasan saat menulis dengan tangan. Selain itu, menulis dengan tangan juga memberikan manfaat seperti : mencegah insomnia, meredakan stress bahkan  mempercepat penyembuhan penyakit. Jadi, secanggih apapun ponsel yang dimiliki, dan secanggih apapun fitur agenda di ponsel, bagiku, menulis agenda tetap menjadi kegiatan yang menyenangkan.

Kalau kalian, punya kebiasaan menulis agenda jugakah? Cerita yuk… siapa tau cerita kalian menginspirasi orang lain….



"menulislah, itu cara kau tetap hidup walau telah mati"
-Raswin Hasibuan-




 Daftar Kata :
1. Arsiparis : pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kearsipan pada instansi pemerintah tidak termasuk kegiatan mengurus, memberkas dan mengelola arsip arsip aktif . Kegiatan kearsipan adalah kegiatan dalam bidang pembinaan, pengelolaan dan pelayanan arsip, serta pemasyarakatan arsip.
2. To do list : daftar kegiatan yang akan dilakukan


                                                                                                   



                                                                                                       Medan, hari ke 6 Ramadhan 1440 H

You Might Also Like

12 komentar

  1. Awak juga beragenda..
    Manual dan digital.
    Digital hanya dipake klo ingat sesuatu pas lagi di rmh krn agenda ndak dibawa2 klo perginya gak bermalam.dah sampe rumah dipindahin ke manual atau ke catatan kompi.

    Isinya ya sama krg lebih. Catatan keuangan bulanan, to do list,.

    Catatan keuangan disimpen di excel, biar mudah ngitungnya.. To do list rutin, tak tempel di dinding

    Demikian laporan agenda awak 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. mantap kali agenda mamak.. sekali kali kita kopdar laga agenda ya kak... hehe

      Hapus
  2. masya Allah mbak. rapi bgt tulisannya, merasa tersindir aku tuh sebagai milenials wkwkwk kalau saya sukanya nulis segala keresahan di hati biar nggak jadi curhat ke orang. pas SD sampai SMP nulis diary, skrg mah cukup mimpi dan harapan serta kekesalan dihati aja hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. ow ow ow.... so sweet... walau galau tetap manis yaaa hehehe

      Hapus
  3. Hadeuh payah bilang lah,, dari sanggar ini pulak lah hidup awq terorganisir hahahahahaa mauliate keluarga hasibuan, ilmunya terpakai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. dan akhirnya sekarang kita sama sama ada didunia tulis menulis yess bejok.. hahaha

      Hapus
  4. Hahaha, kalo awak dari kecil suka dear diary-an.

    Nah berlanjut sampe kenal paksu sebelum jadi suami awak nulis apa aja yang awak lalui saat kita ldr.


    Yang bikin malu adalah, pas ketemu buku 2 itu di rumah mamak awak.
    trus dibaca si sulung.
    A Aaah terasa alay pada zamannya.

    Eh, tapi sekarang lebih sering nulis di notes digital.
    Biar simple.

    BalasHapus
  5. yeaaayyy ternyata lintas generasi tetep hidup dengan diary.. horeeee

    BalasHapus
  6. Astaghfirullah ikaaaaaa....baca tulisan ika jadi ingat awak kue deli belum bayar ya....ya Tuhaaaaan...ada nggak tu di agenda ika. Tolong wa kan ongkirnyanya ya....maaf...

    Btw tulisan ayah ika cantik kali ya...nampak ya orang seni, tulisannya pun berseni.

    Ingat diary ingat masa SMA dulu diary ada tulisan ala-ala jepangnya. Supaya orang nggak bisa baca. Hahahaa....

    BalasHapus
  7. Posting tanpa izin, dikenai pasal 27 ayat 1 UU kerumahtanggaan...

    BalasHapus
  8. Dlu waktu smk sy punya agenda juga kak tpi agendanya mengenai pramuka, syarat buat jdi bantara 😂😂

    BalasHapus
  9. Kalau aku dulu pakai diary,dan setiap hari pasti nulis sampai bertumpuk,nyan cem apa aja isi nya dan sekarang sama aja sih kurang lebih nulis hanya untuk terpenting2 saja sekedar untuk mengingatkan

    BalasHapus

About Me

Siska Hasibuan,ibu dua anak, pengajar @LP3i dan UINSU, productive mom, owner @mumubutikue dan @kuihdeli

Like us on Facebook